17.06.22 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, sesalilah dosa-dosa Anda sepenuh hati, dengan cara terus mengingat
Baba, maka Anda akan menjadi penakluk perbuatan berdosa dan rekening karma masa
lalu Anda akan terlunasi.
Pertanyaan:
Anak-anak
manakah yang mampu menanggalkan segala sesuatu dengan mudah?
Jawaban:
Anak-anak
yang memiliki ketidaktertarikan terhadap segala sesuatu dalam hati mereka, mampu
menanggalkan segalanya dengan mudah. Anda anak-anak tidak boleh lagi memiliki
keinginan apa pun untuk memakai, memakan, atau melakukan sesuatu, dan sebagainya.
Anda harus menanggalkan seluruh dunia, termasuk badan Anda sendiri. Sang Ayah
telah datang untuk memberikan surga ke telapak tangan Anda. Jadi, yoga intelek
Anda harus dialihkan dari dunia lama ini.
Lagu:
Wahai, Ibu,
engkaulah keberuntungan bagi dunia!
Om Shanti.
Anda
anak-anak mendengar pujian ibu Anda. Ada banyak anak. Bisa dipahami bahwa jika
ada ayah, pasti juga ada ibu. Agar ciptaan bisa tercipta, pasti ada seorang ibu.
Di Bharata, pujian yang sangat indah dinyanyikan bagi sang ibu. Orang-orang
melangsungkan mela (perkumpulan) besar bagi Jagadamba (Ibu Dunia). Mereka memuja
sang ibu dengan satu atau lain cara. Mereka pasti juga memuja sang ayah. Itu
adalah Ibu Dunia (Jagadamba) dan ini adalah Ayah Dunia (Jagadpita). Jagadamba
berada dalam wujud jasmani, demikian juga Jagadpita. Anda tentu menyebut mereka
berdua sebagai pencipta, tetapi keduanya berwujud jasmani. Hanya Yang Esa, yang
tak berwujud jasmani, yang disebut Tuhan, Sang Ayah. Rahasia tentang sang ibu
dan sang ayah dijelaskan. Ada ibu junior dan juga ibu senior. Ada pujian bagi
ibu junior, sekalipun dia diadopsi. Ibu ini juga diadopsi, jadi orang ini
(Brahma Baba) menjadi ibu senior. Meskipun demikian, semua pujian ditujukan bagi
ibu junior. Anda anak-anak tahu bahwa kita masing-masing harus melunasi rekening
karma kita sendiri melalui penderitaan, karena perbuatan kita, karena sekalipun
kita tadinya adalah penakluk dosa, Rahwana telah membuat kita melakukan
perbuatan-perbuatan berdosa. Ada zaman jiwa-jiwa yang melakukan perbuatan
berdosa, dan ada zaman jiwa-jiwa yang menjadi penakluk perbuatan berdosa. Paruh
pertama siklus adalah zaman para penakluk perbuatan berdosa, kemudian zaman
perbuatan berdosa dimulai dan itu berlangsung selama setengah siklus. Anda
anak-anak sekarang sedang meraih kemenangan atas perbuatan berdosa dan menjadi
penakluk perbuatan berdosa. Anda menyesal dengan sepenuh hati dan menghapus
dosa-dosa Anda melalui kekuatan yoga. Hanya dengan mengingat Baba, Anda bisa
mengalami penyesalan sepenuh hati. Sang Ayah menjelaskan, “Anak-anak, teruslah
mengingat Saya, maka dosa-dosa Anda akan terhapus melalui penyesalan Anda yang
tulus, artinya: karat Anda akan dihilangkan. Ada beban dosa dari banyak
kelahiran di atas kepala Anda.” Anda telah menerima penjelasan bahwa jiwa yang
menjadi jiwa suci dermawan nomor satu, selanjutnya menjadi jiwa berdosa nomor
satu. Jiwa ini harus melakukan begitu banyak upaya. Dia benar-benar harus
melakukan begitu banyak upaya, karena dialah yang menjadi pengajar Anda, agar
bisa mengajari Anda. Jika seseorang jatuh sakit dan sebagainya, bisa dikatakan
bahwa itu akibat perbuatannya sendiri. Anda telah melakukan perbuatan berdosa
selama banyak kelahiran. Itulah sebabnya, Anda harus menderita sebagai akibatnya.
Oleh sebab itu, jangan pernah merasa takut. Anda harus lulus dengan bahagia
melalui penyakit itu, karena itu merupakan rekening karma dari perbuatan Anda
sendiri. Hanya melalui ingatan akan Sang Ayah Yang Esa, bisa ada penyesalan yang
tulus. Anda anak-anak harus meminum nektar pengetahuan sampai Anda mati. Anda
harus terus mengingat Baba. Anda mengalami sakit batuk dan lain-lain karena
masih ada rekening perbuatan berdosa. Anda merasa bahagia, karena semua rekening
Anda dilunasi di sini. Jika rekening Anda masih tersisa, Anda tidak akan bisa
lulus dengan pujian. Jika Anda menerima status setelah mengalami hukuman, itu
artinya tidak bermartabat. Ada penderitaan berupa bermacam-macam kesengsaraan.
Di sini, ada bermacam-macam kesengsaraan tanpa batas, sedangkan di sana, ada
kebahagiaan tanpa batas; namanya adalah Surga. Orang-orang Kristen berbicara
tentang surga dan tentang Tuhan, Sang Ayah, Sang Pencipta surga. Anda mengetahui
tentang semua hal ini. Para saniyasi di jalan pengasingan sekadar mengatakan
bahwa semua kebahagiaan itu bersifat fana. Memang demikianlah adanya di dunia
ini. Sebanyak apa pun kebahagiaan yang dirasakan seseorang, itu hanyalah
sementara. Kebahagiaan permanen benar-benar tidak ada. Bahkan selagi orang
duduk-duduk di suatu tempat, berbagai malapetaka terjadi, atau mereka terkena
serangan jantung. Jiwa tersebut meninggalkan badannya dan mengenakan badan baru,
kemudian badan lamanya dengan sendirinya berubah menjadi debu. Setidak-tidaknya,
badan binatang masih ada gunanya; badan manusia sama sekali tidak berguna. Badan
tamopradhan yang tidak suci sama sekali tak berguna; itu sama seperti kerang.
Badan dewa-dewi bagaikan berlian. Jadi, cobalah lihat, betapa banyaknya mereka
dipuja! Anda anak-anak sekarang telah menerima pemahaman ini. Yang Esa adalah
Sang Ayah yang tak terbatas, yang terkasih, dan yang telah Anda ingat sepanjang
setengah siklus. Hanya mereka, yang menjadi Brahmana, berhak untuk mengklaim
warisan dari Sang Ayah. Brahmana sejati haruslah sangat suci. Ahli kitab suci
Gita yang sejati harus hidup suci; ahli kitab suci Gita yang palsu tidak hidup
suci. Ada tertulis di dalam Gita bahwa sifat buruk nafsu birahi adalah musuh
terbesar, tetapi mereka sendiri, yang menyampaikan Gita itu, tidak hidup suci.
Gita ini adalah permata dari semua kitab suci, dan Sang Ayah mengubah kerang
menjadi berlian melaluinya. Hanya Anda yang mampu memahami hal ini; mereka, yang
mempelajari Gita yang itu, tidak bisa memahaminya. Mereka sekadar mempelajarinya
seperti burung beo. Semua pujian hanyalah bagi Yang Esa; tidak ada pujian bagi
siapa pun yang lain, tidak juga bagi Brahma, Vishnu, maupun Shankar. Sebanyak
apa pun Anda bersujud di hadapan mereka atau betapa pun Anda mempersembahkan
hidup Anda kepada mereka, Anda tidak akan bisa menerima warisan. Orang-orang
dahulu sering mempersembahkan nyawa mereka di Kashi. Sekarang, Pemerintah sudah
menghentikan praktik itu, karena ada banyak orang yang melakukan bunuh diri di
Kashi demi mempersembahkan hidup mereka. Mereka pergi dan melompat ke dalam
sumur di sana. Beberapa orang mempersembahkan hidup mereka kepada seorang dewi;
sebagian yang lain mempersembahkan diri kepada Shiva. Mempersembahkan diri
kepada dewa-dewi tidak ada manfaatnya. Orang-orang mempersembahkan hidup mereka
kepada Dewi Kali. Mereka telah membuat Kali tampak begitu jelek. Jiwa-jiwa yang
dahulu bersifat zaman emas sekarang sudah semuanya menjadi bersifat zaman besi.
Amba (ibu) hanya bisa ada satu; Anda tidak bisa menyebut seorang ayah sebagai “Amba”.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui ini. Jagadamba Saraswati adalah anak
perempuan Brahma. Brahma pastilah Ayah Umat Manusia; dia tidak bisa berada di
alam halus. Mereka juga paham bahwa Saraswati adalah anak perempuan Brahma.
Mereka tidak menunjukkan siapa pun sebagai istri Brahma. Sang Ayah menjelaskan,
“Saya telah mengadopsi anak perempuan ini, Saraswati, melalui Brahma.” Bahkan
anak perempuan ini pun mengerti bahwa Sang Ayah telah mengadopsi dirinya. Bahkan
Brahma juga diadopsi. Ini merupakan poin yang sangat mendalam, yang tidak ada
dalam intelek siapa pun. Sang Ayah duduk di sini dan menjelaskan kepada Anda
berbagai rahasia mendalam tentang diri Beliau, jadi Beliau pasti menyampaikannya
kepada Anda secara pribadi. Beliau tidak mungkin menyampaikannya melalui
inspirasi. Tuhan berkata, “Wahai, anak-anak.” Jadi, Beliau pasti harus datang
dalam wujud jasmani untuk mengatakan ini. Sang Ayah yang tak berwujud jasmani
duduk di sini dan mengajar melalui orang ini. Bukan Brahma yang mengajar. Brahma
tidak disebut sebagai Sang Samudra Pengetahuan. Hanya Sang Ayah Yang Esa yang
disebut demikian. Anda, jiwa-jiwa, mengerti bahwa bukan ayah lokik yang sedang
mengajar kita, melainkan Sang Ayah parlokik. Beliau mengajar kita, dan
melalui-Nya, kita mengklaim warisan. Surga tidak disebut sebagai “parlok” (alam
melampaui dunia ini). Itu adalah daratan keabadian, sedangkan ini adalah daratan
kematian, tempat kita jiwa-jiwa tinggal. Ini bukan parlok. Kita, jiwa-jiwa,
datang ke “lok” (dunia) ini. Parlok adalah alam jiwa. Anda dahulu memerintah di
Bharata, bukan di Parlok. Anda tidak mungkin mengatakan: “Raja Parlok.”
Orang-orang berkata, “Biarlah terdapat kenyamanan di dunia fisik dan alam jiwa.”
Ini adalah dunia fisik, sedangkan Parlok menjadi hunian kenyamanan. Bharata
dahulu adalah surga dan akan kembali menjadi sedemikian rupa. Ini adalah daratan
kematian. Manusia tinggal di dalam dunia. Mereka mengatakan bahwa mereka ingin
pergi ke surga. Di Kuil Dilwala, mereka ditunjukkan sedang duduk bertapasya di
lantai, sedangkan gambaran surga dilukiskan di langit-langit. Mereka mengira
bahwa orang ini atau itu telah pergi ke surga. Meskipun demikian, surga ada di
sini, bukan di atas sana. Dunia yang hari ini tidak suci, akan menjadi dunia
yang suci, besok. Dahulu, ada dunia suci, tetapi dunia itu sudah lewat. Jadi,
mereka menyebutkan “Parlok” karena dunia itu sekarang sudah jauh. Bharata dahulu
surga dan sekarang sudah menjadi neraka, jadi surga sudah pergi jauh. Sesuai
dengan drama, Anda mulai mengikuti jalan dosa, sehingga surga pun semakin
menjauh. Itulah sebabnya, orang-orang menyebutnya “Parlok”. Sekarang, Anda
berkata, “Kami akan kembali kemari, ke dunia yang baru, dan sekali lagi
memerintah kerajaan yang kami terima sebagai keberuntungan kami.” Setiap jiwa
berupaya untuk dirinya sendiri. Siapa pun yang melakukan sesuatu pasti menerima
imbalannya. Tidak semua orang akan melakukannya. Mereka yang belajar dengan baik
akan menjadi “nawab” (tuan) di surga, yaitu menjadi master. Anda mengubah dunia
ini menjadi dunia keemasan. Orang-orang mengatakan bahwa Dwaraka, kota emas,
dibangun dari emas, kemudian kota itu tenggelam ke dasar samudra. Kota itu bukan
masih tetap ada di sana sehingga bisa digali orang. Bharata dahulu adalah surga,
tempat dewa-dewi memerintah. Sekarang, tidak ada apa-apa. Jadi, segala sesuatu
dari emas akan harus dibuat. Bukan berarti bahwa istana-istana emas akan bangkit
kembali karena dimunculkan. Anda harus membangun semuanya. Anda harus memiliki
intoksikasi bahwa Anda sedang menjadi pangeran dan putri raja. Ini adalah
universitas untuk menjadi pangeran dan putri raja, sedangkan itu adalah
universitas tempat para pangeran dan putri raja belajar. Anda sedang belajar
untuk mengklaim kerajaan. Orang itu menjadi pangeran karena dilahirkan dalam
keluarga raja setelah memberikan donasi dan melakukan amal di kelahirannya
sebelumnya. Universitas itu pasti sangat bagus! Di sana pasti ada banyak bangku
yang sangat nyaman. Pengajarnya pun pasti duduk di kursi yang sangat nyaman.
Oleh sebab itu, universitas bagi para pangeran dan putri raja di zaman emas dan
perak pastilah sangat bagus! Mereka pasti belajar di universitas, karena dengan
demikian mereka pasti belajar bahasa, bukan? Cobalah lihat universitas para
pangeran dan putri raja zaman emas, dan universitas para pangeran dan putri raja
zaman perunggu yang menuruti sifat buruk nafsu birahi, kemudian bandingkan
dengan betapa sederhananya universitas tempat Anda semua sedang belajar untuk
menjadi pangeran dan putri raja! Anda bahkan tidak memiliki tanah satu meter
persegi. Anda tahu bahwa para pangeran dan putri raja di sana akan pergi ke
universitas. Mereka tidak akan perlu berjalan kaki ke universitas itu; mereka
cukup melangkah ke luar istana dan terbang dengan pesawat ke sana. Berbagai
universitas di sana akan sangat bagus. Akan ada berbagai taman dan istana yang
begitu indah di sana. Segalanya di tempat itu akan baru, termulia, dan nomor
satu. Bahkan lima unsur alam pun akan satopradhan. Siapa yang akan melayani Anda?
Lima unsur alam akan menghasilkan hal-hal yang terbaik bagi Anda. Jika ada buah
yang sangat istimewa tumbuh di suatu tempat, mereka pun mengirimkannya kepada
raja dan ratu sebagai hadiah. Di sini, Ayah Anda, Shiva Baba, adalah Yang Maha
Tinggi. Jadi, dengan apa Anda bisa memberi Beliau makan? Beliau tidak
menginginkan apa pun – Beliau tidak ingin mengenakan ini, makan itu, atau
melakukan sesuatu dan sebagainya. Anda anak-anak semestinya juga tidak memiliki
berbagai keinginan itu. Jika Anda melakukan semua itu di sini, Anda akan
menerima kurang di sana. Anda sekarang harus menanggalkan seluruh dunia. Anda
harus menanggalkan dan tidak lagi memiliki ketertarikan terhadap segala sesuatu,
termasuk badan Anda sendiri. Ketika Anda memiliki ketidaktertarikan, segala
sesuatu dengan sendirinya Anda tanggalkan. Baba berkata, “Saya telah datang
untuk memberikan surga kepada Anda di telapak tangan Anda.” Anda tahu bahwa Baba
milik Anda, jadi Anda pasti harus mengingat Beliau. Sama seperti ketika seorang
kumari dipertunangkan atau pernikahannya diaturkan, dia tidak mungkin mengatakan
bahwa dia tidak mengingat mempelai prianya, karena dia menjadi pasangannya
seumur hidup. Sang Ayah dan anak-anak menjalin hubungan dengan cara yang sama.
Akan tetapi, Maya membuat Anda lupa. Sang Ayah berkata, “Ingatlah Saya dan
ingatlah warisan Anda.” Kebebasan (mukti) dan kebebasan dalam hidup (jeevan
mukti) termasuk di dalamnya, jadi mengapa Anda melupakannya? Intelek Anda
diperlukan untuk ini. Ini tidak ada hubungannya dengan mengatakan apa pun dengan
lidah Anda. Anda harus memiliki keyakinan. Anda tahu bahwa Anda harus hidup suci
dan mengklaim warisan untuk dunia yang suci. Ini merupakan persoalan pemahaman,
bukan pembicaraan. Kita sekarang milik Baba. Shiva Baba adalah Yang Esa, yang
menyucikan jiwa-jiwa yang tidak suci. Beliau berkata, “Teruslah mengingat Saya.”
Inilah arti “Manmanabhawa”, tetapi orang-orang telah menuliskan bahwa Tuhan
Krishna berbicara. Sang Penyuci hanyalah Yang Esa. Sang Pemberkah Keselamatan
bagi semua jiwa hanyalah Yang Esa. Anda hanya perlu mengingat Yang Esa. Beliau
berkata, “Dengan melupakan Saya, Ayah Anda, Anda akan mengingat begitu banyak
yang lain. Jika Anda mengingat Saya, Anda menjadi Raja Vikramajeet (raja yang
menaklukkan perbuatan berdosa).” Perbedaan antara Raja Vikramajeet dan Raja
Vikram (yang melakukan perbuatan berdosa) telah dijelaskan kepada Anda. Dari
layak dipuja, Anda menjadi pemuja. Anda harus menurun. Anda menjadi bagian dari
dinasti waisya, kemudian Anda menjadi bagian dari dinasti shudra. Menjadi bagian
dinasti waisya berarti mengikuti jalan dosa. Seluruh sejarah dan geografi ada
dalam intelek Anda. Ada banyak kisah mengenai ini. Di sana, tidak ada
keterikatan. Anak-anak di sana begitu bahagia. Mereka dengan sendirinya
dipelihara dengan sangat baik. Para pembantu dan pelayan selalu ada di hadapan
mereka. Oleh sebab itu, cobalah lihat keberuntungan Anda, betapa Anda sedang
duduk di universitas yang sedemikian rupa, yang akan menjadikan Anda pangeran
dan putri raja di masa depan. Tidak tahukah Anda perbedaan antara pangeran dan
putri raja zaman besi, dengan pangeran dan putri raja zaman emas, perbedaan
antara maharaja dan maharani, dengan raja dan ratu? Ada banyak orang yang
bernama Lakshmi, Narayana, Radhe, atau Krishna, jadi mengapa mereka memuja Radhe
dan Krishna yang itu, atau Lakshmi dan Narayana yang itu? Namanya sama. Benar,
mereka dahulu adalah master surga. Anda sekarang tahu bahwa pengetahuan ini
tidak tercantum dalam kitab-kitab suci. Anda sekarang paham bahwa tidak ada
kekuatan dalam api persembahan, merapalkan mantra, berdonasi, melakukan amal,
dan sebagainya. Sesuai dengan drama, dunia harus menjadi tua. Manusia harus
menjadi tamopradhan, dalam segala hal: dalam amarah, keserakahan – mereka
tamopradhan dalam segala sesuatu. “Mengapa orang itu melanggar batas tanah saya?
Tembak dia!” Mereka begitu banyak berkelahi di antara mereka sendiri. Mereka
tidak perlu waktu untuk saling membunuh. Bahkan, ada anak yang berpikir, “Kapan
ayah saya mati agar saya bisa mengklaim warisan ini?” Dunia yang sedemikian
tamopradhan benar-benar akan dihancurkan dan dunia satopradhan kemudian pasti
terwujud. Achcha.
Kepada anak-anak
yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah
ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang
Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.
Intisari
untuk dharna:
1. Agar bisa
menjadi jiwa suci yang dermawan, berupayalah untuk terus mengingat Baba. Anda
harus melunasi rekening karma Anda, lulus dengan pujian, dan pulang ke rumah
dengan bermartabat. Oleh sebab itu, jangan takut akan penderitaan apa pun akibat
perbuatan masa lalu Anda, melainkan lunasilah rekening Anda dengan bahagia.
2. Selalulah
mempertahankan intoksikasi bahwa Anda sedang menjadi pangeran dan putri raja di
masa depan. Ini adalah universitas untuk menjadi pangeran dan putri raja.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi pemberkah dunia dan master pemberkah, dengan tahapan Anda yang tak
tergoyahkan.
Mereka, yang
memiliki tahapan tak tergoyahkan, juga memiliki restu baik dan perasaan suci
dalam diri mereka. Oleh sebab itu, Anda masing-masing harus menjadi tak
tergoyahkan. Kebajikan luhur istimewa dari jiwa-jiwa yang memiliki tahapan tak
tergoyahkan adalah penuh belas kasih. Mereka selalu memiliki perasaan menjadi
pemberkah bagi setiap jiwa. Gelar istimewa mereka adalah pemberkah dunia. Mereka
tidak pernah menyimpan perasaan tidak suka, konflik, iri hati, maupun kritik
terhadap jiwa mana pun; mereka selalu memiliki perasaan penuh berkah.
Slogan:
Kekuatan
keheningan adalah satu-satunya metode untuk memadamkan api amarah dalam diri
orang lain.