22.05.25 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, segala sesuatu yang Anda lihat dengan mata fisik itu adalah
pernak-pernik dunia lama. Semua itu harus hancur. Jadi, buanglah daratan
kesengsaraan ini dari intelek Anda.
Pertanyaan:
Apa yang
dituduhkan manusia kepada Sang Ayah, padahal sesungguhnya itu bukan kesalahan
siapa pun?
Jawaban:
Manusia yakin
bahwa penghancuran besar yang terjadi itu diinspirasi oleh Tuhan. Mereka yakin
bahwa Beliaulah yang mendatangkan kesengsaraan sekaligus memberikan kebahagiaan.
Mereka sudah menuduhkan semua kesalahan kepada Sang Ayah. Namun, Sang Ayah
berkata, “Anak-anak, Saya senantiasa Sang Pemberkah Kebahagiaan. Saya tidak bisa
memberikan kesengsaraan kepada siapa pun. Andaikan Sayalah yang menginspirasi
terjadinya penghancuran, semua dosa pasti ditimpakan pada Saya. Segala sesuatu
berlangsung sesuai dengan drama. Bukan Saya yang membuatnya terjadi.”
Lagu:
Wahai,
musafir malam, jangan menjadi lelah. Destinasi fajar sudah dekat.
Om Shanti.
Ada banyak
lagu yang sangat bagus untuk mengajar Anda, anak-anak. Anda akan mampu berbicara
tentang pengetahuan ini dengan menyaring makna lagu-lagu semacam itu. Intelek
Anda anak-anak paham bahwa perziarahan malam sudah menjelang berakhir dan bahwa
Anda semua sedang melakukan perziarahan siang. Perziarahan malam, yang membuat
Anda tersandung-sandung dalam kegelapan, dilakukan di jalan pemujaan. Selagi
melakukan perziarahan malam sepanjang setengah siklus, Anda terus menurun. Anda
sekarang telah datang kemari untuk melakukan perziarahan siang. Anda hanya
melakukan perziarahan ini satu kali. Anda tahu bahwa dengan melakukan
perziarahan ingatan, Anda berubah dari tamopradhan menjadi satopradhan, kemudian
Anda menjadi master zaman emas yang satopradhan. Dengan menjadi satopradhan,
Anda menjadi master zaman emas. Sesudah itu, dengan menjadi tamopradhan, Anda
menjadi master zaman besi. Itu disebut surga, sedangkan ini disebut neraka. Anda
anak-anak sekarang mengingat Sang Ayah. Anda hanya menerima kebahagiaan dari
Sang Ayah. Mereka, yang tidak mampu menyampaikan pengetahuan ini, tetap bisa
mengingat bahwa hunian kedamaian adalah rumah kita, jiwa-jiwa, sedangkan daratan
kebahagiaan adalah kerajaan surga, dan dunia ini sekarang adalah daratan
kesengsaraan, yaitu kerajaan Rahwana. Sang Ayah berkata, “Sekarang, lupakanlah
daratan kesengsaran ini.” Meskipun Anda tinggal di sini, intelek Anda harus
mengingat bahwa apa pun yang Anda lihat dengan mata fisik itu semuanya berasal
dari kerajaan Rahwana. Semua badan yang Anda lihat itu juga merupakan
pernak-pernik dunia lama. Semua pernak-pernik itu harus dipersembahkan ke dalam
api persembahan ini. Ketika orang-orang yang tidak suci itu menciptakan api
persembahan, mereka mempersembahkan biji wijen dan lain-lain ke dalamnya.
Penghancuran harus berlangsung di sini. Sang Ayah adalah Yang Maha Tinggi.
Kemudian, ada Brahma dan Vishnu. Shankar tidak memiliki peran yang terlalu
penting. Penghancuran harus terjadi. Sang Ayah menginspirasi terjadinya
penghancuran dengan cara yang sedemikian rupa sehingga tidak ada seorang pun
yang mengumpulkan dosa sebagai akibatnya. Andaikan dikatakan bahwa Tuhanlah yang
menjalankan penghancuran, Beliau pasti dipersalahkan untuk itu. Inilah sebabnya,
semua itu sudah ditakdirkan di dalam drama. Ini adalah drama tak terbatas, yang
tidak diketahui oleh siapa pun. Tidak ada seorang pun yang mengenal Sang
Pencipta maupun ciptaan. Karena mereka tidak mengenal Beliau, mereka sudah
menjadi yatim-piatu; mereka tidak memiliki Lord maupun Master. Jika tidak ada
ayah dalam keluarga, anak-anak saling bertengkar dan mereka ditanya, “Apakah
kalian tidak memiliki master?” Sekarang, ada miliaran manusia yang tidak
memiliki master; terjadi perkelahian dalam setiap bangsa. Dalam rumah yang sama,
anak-anak bertengkar dengan ayah mereka, dan istri bertengkar dengan suaminya.
Di daratan kesengsaraan ini, ada ketidakdamaian. Bukan berarti bahwa Tuhan, Sang
Ayah, menciptakan kesengsaraan. Orang-orang mengira bahwa Sang Ayahlah yang
memberikan kebahagiaan dan mendatangkan kesengsaraan. Akan tetapi, Sang Ayah
tidak mungkin bisa mendatangkan kesengsaraan. Beliau disebut sebagai Sang
Pemberkah Kebahagiaan, jadi bagaimana mungkin Beliau bisa mendatangkan
kesengsaraan? Sang Ayah berkata, “Saya menjadikan Anda begitu bahagia.” Pertama-tama,
sadarilah diri Anda sebagai jiwa. Jiwa-jiwa tak termusnahkan, sedangkan badan
ini bisa musnah. Hunian tertinggi adalah tempat kediaman kita, jiwa-jiwa, dan
itu juga disebut sebagai hunian keheningan. Perkataan ini akurat. Surga tidak
bisa disebut sebagai hunian tertinggi (paramdham). “Param” berarti hunian
melampaui dunia ini, sedangkan surga ada di dunia ini. Alam jiwa adalah hunian
melampaui dunia ini, tempat kediaman kita, jiwa-jiwa. Anda melakonkan peran
kebahagiaan dan kesengsaraan Anda di sini. Ketika orang-orang mengatakan bahwa
si ini/si itu sudah pergi ke surga, itu mutlak keliru. Surga belum ada pada saat
ini; sekarang, ini adalah zaman besi. Pada saat ini, Anda berada di zaman
peralihan, sedangkan semua orang yang lain berada di zaman besi. Di suatu rumah
yang sama, seorang ayah berada di zaman besi, sedangkan anaknya berada di zaman
peralihan; si istri berada di zaman peralihan, sedangkan suaminya berada di
zaman besi. Perbedaannya begitu besar. Jika si istri mempelajari pengetahuan ini,
sedangkan suaminya tidak, mereka tidak bisa bekerja sama dengan satu sama lain.
Akibatnya, timbul konflik dalam rumah tangga mereka. Si istri menjadi bunga,
sedangkan suaminya tetap duri. Dalam rumah yang sama, seorang anak tahu bahwa
dengan berada di zaman peralihan, dia berubah menjadi manusia ilahi yang suci
dan luhur, tetapi ayahnya menyuruhnya menikah dan menghancurkan anak itu,
menjadikannya sebagai penghuni neraka. Sang Ayah rohani berkata, “Anak-anak,
sekarang, jadilah suci.” Kesucian Anda pada masa sekarang akan berlaku bagi Anda
sepanjang 21 kelahiran. Kerajaan Rahwana harus dihancurkan. Orang-orang membakar
ogoh-ogoh musuh mereka – siapa pun itu. Jadi, mereka pun membakar ogoh-ogoh
Rahwana. Anda pasti begitu tidak menyukai musuh itu, tetapi tidak ada seorang
pun yang mengetahui siapa Rahwana sebenarnya. Mereka menghabiskan biaya
sedemikian besar untuk membakar ogoh-ogoh itu. Mereka tidak menghabiskan biaya
sebesar itu untuk membakar jenazah manusia. Hal-hal ini tidak ada di surga. Di
sana, mereka cukup menyalakan saklar listrik, dan itu menyala di mana-mana. Di
sana, mereka bahkan tidak berpikir bahwa abu kremasi itu bisa berfaedah. Di sana,
aturan dan tradisinya sedemikian rupa sehingga tidak ada sedikit pun kesulitan
maupun kelelahan. Di sana, ada berlimpah kebahagiaan. Jadi, Sang Ayah
menjelaskan, “Sekarang, teruslah berupaya untuk mengingat Saya saja.” Inilah
pertempuran untuk terus berupaya mengingat Baba. Sang Ayah terus menjelaskan
kepada Anda, anak-anak, “Anak-anak yang manis, teruslah waspada dan curahkan
perhatian khusus pada diri sendiri. Berhati-hatilah agar Maya tidak menebas
hidung dan telinga Anda, karena dia adalah musuh Anda.” Anda mengingat Sang
Ayah, tetapi Maya kemudian meniup Anda jauh-jauh dengan badai-badainya. Inilah
sebabnya, Baba berkata, “Anda masing-masing harus menulis catatan tentang
seberapa banyak Anda mengingat Sang Ayah sepanjang hari.” Ke mana mental Anda
mengembara? Catatlah dalam buku harian Anda, seberapa lama Anda mengingat Sang
Ayah. Periksalah diri sendiri agar Maya bisa tahu bahwa Anda sangat pemberani
dan bahwa Anda mencurahkan perhatian dengan begitu saksama terhadap diri sendiri.
Waspadalah sepenuhnya. Sang Ayah sekarang datang untuk memberikan pengenalan
Beliau kepada Anda, anak-anak. Beliau berkata, “Anda boleh mengurus rumah tangga
dan keluarga Anda, tetapi ingatlah Baba, itu saja.” Orang ini (Brahma) tidak
sama seperti kaum saniyasi. Mereka hidup dari makanan yang mereka minta, tetapi
mereka tetap harus melakukan perbuatan. Anda bisa memberi tahu mereka bahwa
mereka adalah hatha yogi. Hanya Tuhan Yang Esalah yang bisa mengajarkan Raja
Yoga. Anda anak-anak sekarang berada di zaman peralihan. Anda harus mengingat
zaman peralihan ini. Pada zaman peralihan inilah kita menjadi manusia-manusia
ilahi yang terluhur. Kita dahulu adalah manusia-manusia yang paling luhur, yaitu
manusia ilahi yang layak dipuja, tetapi sekarang kita sudah menjadi manusia yang
terendah. Kita sudah menjadi tak berguna. Sedang menjadi apa kita sekarang?
Ketika orang-orang belajar untuk menjadi pengacara, mereka belum mengklaim
status pada waktu itu. Hanya sesudah lulus ujian, barulah mereka bisa mengklaim
topi status mereka. Mereka kemudian menyibukkan diri untuk mengabdi kepada
pemerintah. Anda paham bahwa Tuhan, Yang Maha Tinggi, kini sedang mengajar Anda.
Jadi, Beliau pasti akan memberikan status yang tertinggi kepada Anda. Inilah
tujuan dan sasaran Anda. Sang Ayah berkata, “Sekarang, teruslah mengingat Saya
saja. Saya sudah menjelaskan kepada Anda tentang siapa Saya sebenarnya. Sayalah
Sang Ayah dari semua jiwa, Titik Cahaya. Saya memiliki keseluruhan pengetahuan
ini.” Anda sebelumnya tidak mengetahui bahwa jiwa adalah titik cahaya. Seluruh
peran 84 kelahiran Anda yang tak termusnahkan terekam di dalam diri Anda.
Kristus sudah melakonkan perannya dan pergi; dia pasti akan datang kembali.
Semua pengikut Kristus juga akan datang kembali. Bahkan jiwa Kristus pun
sekarang pasti sudah tamopradhan. Semua pendiri agama, yang paling tinggi pada
awalnya, sekarang sudah tamopradhan. Orang ini (Brahma) juga berkata, “Saya
sudah menjadi tamopradhan pada akhir dari banyak kelahiran saya, dan sekarang
saya sedang menjadi satopradhan kembali.” Hal yang sama juga berlaku bagi Anda.
Anda tahu bahwa Anda sekarang menjadi anak-anak Brahma agar bisa menjadi
manusia-manusia ilahi. Tidak ada seorang pun yang memahami makna sosok Vishnu
yang terdiri dari empat bagian yang menunjukkan kasta-kasta. Anda anak-anak
sekarang tahu bahwa ketika Anda, jiwa-jiwa, tinggal di rumah manis itu, Anda
suci. Anda menjadi tidak suci sesudah datang ke bumi ini. Itulah sebabnya, Anda
memanggil-manggil, “Wahai, Sang Penyuci, datanglah dan sucikanlah kami agar kami
bisa pulang ke hunian kebebasan.” Poin ini juga harus diresapkan. Manusia tidak
memahami hakikat hunian kebebasan maupun daratan kebebasan dalam hidup. Hunian
kebebasan disebut sebagai hunian kedamaian. Daratan kebebasan dalam hidup
disebut sebagai daratan kebahagiaan. Di sini, ada keterikatan di daratan
kesengsaraan. Kebebasan dalam hidup disebut sebagai relasi kebahagiaan.
Ikatan-ikatan kesengsaraan sekarang harus dibuang. Kita sedang berupaya untuk
mengklaim status tinggi. Jadi, Anda harus memiliki intoksikasi bahwa Anda sedang
mendirikan kerajaan Anda dengan mengikuti shrimat. Jagadamba menjadi nomor satu.
Kita juga akan mengikuti dia. Anak-anak yang sekarang duduk di singgasana hati
sang ibu dan sang ayah akan mengklaim singgasana mereka di masa depan. Hanya
mereka, yang terus sibuk melakukan pelayanan siang dan malam, yang bisa duduk di
singgasana hati. Sampaikanlah pesan kepada semua orang untuk mengingat Sang
Ayah. Jangan mengambil uang, bahkan satu sen pun. Orang-orang mengira bahwa saat
Anda pergi untuk mengikatkan rakhi kepada mereka, mereka harus memberi Anda
sesuatu. Beri tahulah mereka, “Cukup donasikan lima sifat buruk; kami tidak
menginginkan apa pun yang lain. Kami telah datang untuk mengambil donasi ini
dari Anda. Inilah sebabnya, rakhi kesucian diikatkan pada Anda. Ingatlah Sang
Ayah, hiduplah suci, dan Anda akan menjadi manusia ilahi. Kami tidak bisa
menerima uang dari Anda. Kami bukan kaum brahmana. Cukup berikanlah donasi lima
sifat buruk kepada kami, maka pertanda buruk akan dihilangkan.” Saat ini, tidak
ada derajat surgawi yang tersisa. Gerhana membayangi semua jiwa. Bukankah Anda
adalah anak-anak Brahma? Ke mana pun Anda pergi, beri tahulah mereka,
“Berikanlah donasi ini, maka gerhana akan dihilangkan. Jadilah suci. Jangan
pernah menuruti sifat buruk nafsu birahi. Ingatlah Sang Ayah, maka dosa-dosa
Anda akan terhapus dan Anda akan menjadi bunga.” Anda dahulu adalah bunga,
tetapi sekarang Anda sudah menjadi duri. Seiring menjalani 84 kelahiran, Anda
terus menurun. Anda sekarang harus pulang ke rumah. Baba telah memberikan
petunjuk melalui orang ini (Brahma). Beliau adalah Tuhan, Yang Maha Tinggi.
Beliau tidak memiliki badan-Nya sendiri. Achcha, apakah Brahma, Vishnu, dan
Shankar memiliki badan? Anda pasti menjawab, “Ya, mereka memiliki badan halus.”
Akan tetapi, alam halus itu bukanlah dunia umat manusia. Seluruh sandiwara ini
dipentaskan di dunia fisik ini. Bagaimana mungkin bisa ada sandiwara di alam
halus? Demikian juga, di alam jiwa, tidak ada matahari maupun bulan, jadi
bagaimana mungkin bisa ada sandiwara di sana? Ini adalah panggung (tenda) yang
begitu besar. Kelahiran kembali berlangsung di sini, bukan di alam halus.
Keseluruhan sandiwara yang tak terbatas ini sekarang dipahami dalam intelek Anda.
Anda sekarang mengetahui bahwa Anda dahulu manusia ilahi, tetapi Anda kemudian
terjerumus ke jalan dosa. Jalan dosa juga disebut sebagai jalan sifat-sifat
buruk. Kita tadinya suci sepanjang setengah siklus. Sandiwara tentang kemenangan
dan kekalahan ini semata-mata mengenai kita. Bharata adalah daratan yang tak
termusnahkan; daratan ini tidak pernah hancur. Pada masa itu, ketika agama ilahi
yang asli dan abadi ada, semua agama yang lain tidak ada. Hanya mereka, yang
telah menerima hal-hal ini di siklus sebelumnya, yang akan menerimanya kembali.
Tidak mungkin ada apa pun yang lebih tua dari 5000 tahun. Anda akan terlebih
dahulu pergi ke zaman emas dan membangun istana-istana Anda. Bukan berarti kota
Dwaraka emas akan muncul dari dasar laut. Orang-orang telah menceritakan tentang
manusia-manusia ilahi yang muncul dari laut dan membagi-bagikan berpiring-piring
permata. Padahal, yang benar: Sang Ayah, yaitu Sang Samudra Pengetahuan,
memberikan berpiring-piring permata pengetahuan ini kepada Anda. Shankar telah
diceritakan menyampaikan kisah tentang keabadian kepada Parwati dan mengisi
celemeknya dengan permata-permata pengetahuan ini. Orang-orang juga mengatakan
bahwa Shankar sering meminum minuman yang memabukkan. Orang-orang pergi
menghadap patungnya dan memohon Shankar untuk mengisi celemek mereka dan memberi
mereka kekayaan. Jadi, cobalah lihat, bagaimana mereka juga telah menghina
Shankar. “Mereka paling banyak menghina Saya. Ini juga merupakan babak dalam
sandiwara dan akan terulang kembali. Tidak ada seorang pun yang mengetahui
tentang sandiwara ini. Saya datang dan menjelaskan rahasia segala sesuatu kepada
Anda, sejak permulaan hingga akhirnya.” Anda juga tahu bahwa Sang Ayah adalah
Yang Maha Tinggi. Tidak ada yang memahami cara Vishnu menjadi Brahma maupun cara
Brahma menjadi Vishnu. Anda anak-anak sekarang sedang berupaya untuk menjadi
bagian dari marga Vishnu. Anda telah menjadi anak-anak Brahma supaya bisa
menjadi master daratan Vishnu. Hati Anda, anak-anak Brahma, mengerti bahwa Anda
sedang mendirikan kerajaan dinasti surya dan chandra untuk diri Anda sendiri,
dengan mengikuti shrimat. Ini tidak ada hubungannya dengan perkelahian dan
lain-lain. Tidak pernah terjadi peperangan antara manusia-manusia ilahi dengan
iblis-iblis. Manusia ilahi ada di zaman emas. Bagaimana mungkin bisa terjadi
peperangan di sana? Anda, anak-anak Brahma yang memiliki kekuatan yoga, sekarang
sedang menjadi master dunia. Mereka, yang memegang kekuatan fisik, berakhir
dengan kehancuran. Dengan kekuatan keheningan (silence), Anda meraih kemenangan
atas sains (science). Anda sekarang harus berkesadaran jiwa. Saya adalah jiwa.
Saya sekarang harus pulang ke rumah. Jiwa-jiwa sangatlah cepat. Pesawat-pesawat
yang sedemikian canggih kini sudah diciptakan, sehingga Anda bisa pergi dari
satu tempat ke tempat lain yang begitu jauh, hanya dalam satu jam. Jiwa-jiwa
bahkan lebih cepat dari itu. Jiwa meninggalkan suatu tempat dan mengenakan badan
yang baru di tempat yang lain, secepat menjentikkan jari. Beberapa jiwa bahkan
pergi ke negeri-negeri asing dan dilahirkan di sana. Jiwa adalah roket yang
tercepat. Ini tidak ada hubungannya dengan teknologi apa pun. Mereka
meninggalkan badan lamanya dan melesat ke tempat lain. Intelek Anda anak-anak
mengerti bahwa Anda sekarang harus pulang ke rumah. Jiwa-jiwa yang tidak suci
tidak bisa pulang ke rumah. Sesudah menjadi suci, Anda akan pulang ke rumah;
semua jiwa yang lain akan pulang sesudah menanggung hukuman. Ada begitu banyak
hukuman yang harus dijalani. Di sana, mereka tinggal dengan begitu nyaman dalam
istana rahim. Ada beberapa anak yang memperoleh penglihatan ilahi tentang cara
Krishna dilahirkan. Itu sama sekali tidak ternodai oleh kekotoran apa pun.
Tiba-tiba, terlihat cahaya yang sedemikian terang. Anda sekarang sedang menjadi
master Surga. Jadi, Anda harus berupaya sesuai dengan itu. Makanan dan minuman
Anda harus bersih dan suci. Dal dan nasi adalah yang terbaik. Di Rishikesh, para
saniyasi sekadar mengambil makanan dari jendela, kemudian pergi. Mereka berasal
dari berbagai golongan yang berbeda. Achcha.
Kepada Anda,
anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang
telah ditemukan kembali, terimalah cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari
Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak
rohani.
Intisari untuk
dharna:
1. Selalulah
waspada dalam memperhatikan diri sendiri. Berhati-hatilah terhadap Maya.
Tulislah catatan kemajuan ingatan Anda dengan jujur.
2. Ikutilah sang ibu
dan sang ayah dan duduklah di singgasana hati. Teruslah sibuk melakukan
pelayanan, siang dan malam. Sampaikanlah pesan kepada semua orang untuk
mengingat Sang Ayah. Donasikan lima sifat buruk, maka gerhana akan dihilangkan.
Berkah:
Semoga Anda
mempersembahkan seluruh kesadaran diri sendiri dengan menjaga keseimbangan
antara akal sehat (sense) dan intisari (essence) sehingga menjadi
pentransformasi dunia.
Akal sehat (sense)
berarti memahami poin-poin pengetahuan ini, sedangkan intisari (essence) berarti
mempertahankan kesadaran sebagai perwujudan semua kekuatan. Jika Anda menjaga
keseimbangan antara kedua hal ini, seluruh kesadaran diri sendiri dan kesadaran
akan semua hal lama Anda akan dipersembahkan. Dengan mempersembahkan setiap
detik, setiap pikiran, setiap perkataan, dan setiap perbuatan untuk pelayanan
transformasi dunia, Anda dengan sendirinya menjadi pentransformasi dunia. Mereka,
yang mempersembahkan diri beserta dengan seluruh kesadaran akan badan mereka
sendiri, dengan mudah mampu mentransformasi atmosfer dengan vibrasi luhur mereka.
Slogan:
Ingatlah
pencapaian Anda, maka segala kesengsaraan atau penderitaan akan terlupakan.
Sinyal Avyakt:
Tanamkanlah kepribadian kebangsawanan spiritual dan kesucian.
Fondasi perbuatan
luhur adalah kesucian. Akan tetapi, kesucian bukan hanya berarti selibasi. Itu
memang luhur, tetapi jika ada keterikatan atau ketundukan tertentu terhadap jiwa
mana pun, jika Anda terkesan oleh keistimewaan seseorang, jika Anda menyimpan
pikiran negatif terhadap jiwa lain, jika Anda mengatakan perkataan yang buruk
atau perkataan yang tidak selaras dengan maryadas, itu juga tidak disebut
kesucian.