23.12.25 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, pikiran apa pun yang Anda miliki untuk pelayanan Ketuhanan, disebut
pikiran suci. Anda kemudian bebas dari pikiran-pikiran lain. Itu bukan sia-sia.
Pertanyaan:
Agar bisa
terhindar dari berbuat dosa, Anda harus bebas dari tertarik terhadap apa, bahkan
selagi memenuhi tugas Anda?
Jawaban:
Anda boleh
melayani teman dan kerabat Anda, tetapi lakukanlah itu dengan pandangan alokik,
pandangan Ketuhanan. Anda tidak boleh memiliki benang keterikatan terhadap
mereka. Jika Anda memiliki pikiran mengenai suatu hubungan berdasarkan
sifat-sifat buruk, perbuatan yang Anda lakukan kemudian menjadi berdosa. Oleh
karena itu, jadilah bebas dari semua daya tarik dan penuhilah tugas Anda.
Buatlah upaya sebanyak mungkin untuk selalu berkesadaran jiwa.
Om Shanti.
Hari ini,
falsafah tentang pikiran, pikiran berdosa, dan menjadi bebas dari pikiran biasa,
yaitu falsafah karma, karma netral, dan karma berdosa, sedang dijelaskan kepada
Anda. Selagi Anda di sini (di dunia ini) Anda pasti memiliki pikiran. Tidak ada
manusia bisa hidup tanpa memiliki pikiran meskipun hanya untuk sesaat. Anda
memiliki pikiran di sini dan juga di zaman emas, dan demikian pula di jalan
ketidak-tahuan, tetapi ketika Anda masuk ke jalan pengetahuan, pikiran tidak
boleh hanya berupa pikiran biasa, karena Anda telah menjadi instrumen untuk
pelayanan Tuhan. Oleh karena itu, pikiran apa pun yang Anda miliki untuk yagya,
bukan hanya pikiran; itu menjadi “nirsankalp” (bebas dari pikiran biasa). Akan
tetapi, pikiran tak berguna apa pun yang Anda miliki, yaitu pikiran apa pun yang
Anda miliki mengenai dunia zaman besi, serta mengenai teman-teman dan kerabat
zaman besi, disebut berdosa. Ini karena melalui pikiran itulah dosa dilakukan
dan Anda hanya menerima penderitaan melalui itu. Namun, jika Anda memiliki
pikiran untuk yagya dan pelayanan Ketuhanan, Anda disebut “nirsankalp” (bebas
dari pikiran biasa). Anda boleh memiliki pikiran suci untuk pelayanan. Lihat,
Baba duduk di sini untuk menjaga Anda anak-anak. Orang tua pasti memiliki
pikiran untuk melayani anak-anaknya, tetapi pikiran itu bukan pemikiran yang
melaluinya dosa bisa dilakukan. Akan tetapi, jika seseorang memiliki pikiran
tentang hubungan yang berdasarkan sifat buruk, itu pasti mengumpulkan dosa. Baba
memberi tahu Anda anak-anak, “Anda boleh melayani teman-teman dan kerabat Anda,
tetapi lakukanlah itu dengan pandangan alokik, pandangan Ketuhanan; tidak boleh
ada benang keterikatan. Anda harus memenuhi tugas Anda selagi bebas dari daya
tarik apa pun.” Namun, jika ada beberapa orang di sini yang tidak mampu
memutuskan hubungan karma, mereka seharusnya tidak meninggalkan Tuhan. Jika Anda
terus memegang tangan Beliau, Anda akan mencapai satu status tertentu. Anda
masing-masing tahu, sifat buruk apa yang Anda miliki dalam diri Anda. Jika
seseorang memiliki bahkan satu sifat buruk, maka orang itu pasti berkesadaran
badan. Mereka yang tidak memiliki sifat buruk, berkesadaran jiwa. Jika seseorang
memiliki sifat buruk, pasti akan ada hukuman, sedangkan mereka yang bebas dari
sifat buruk, akan bebas dari hukuman. Sebagai contoh, ada anak-anak yang tidak
memiliki sifat buruk nafsu birahi, kemarahan, keserakahan, atau keterikatan;
mereka mampu melakukan pelayanan yang sangat bagus. Tahapan mereka penuh dengan
pengetahuan dan yoga. Anda semua juga akan memilih orang itu. Seperti halnya
Saya tahu, jadi Anda anak-anak juga tahu bahwa semua orang akan mengatakan,
“Orang ini sangat bagus,” mengenai seseorang yang bagus. Jika seseorang memiliki
cacat, orang lain akan mengatakan untuk orang itu, sesuai dengan itu. Milikilah
keyakinan yang teguh ini: mereka yang memiliki sifat-sifat buruk tidak mampu
melakukan pelayanan. Mereka yang anti sifat buruk mampu melakukan pelayanan dan
membuat orang lain setara dengan diri mereka. Inilah sebabnya Anda harus menang
sepenuhnya atas sifat-sifat buruk. Harus ada kemenangan penuh atas pikiran
berdosa. Jika Anda memiliki pikiran dalam nama Tuhan, Anda dikatakan bebas dari
pikiran biasa. Sesungguhnya, menjadi “nirsankalp” adalah tahapan ketika Anda
tidak memiliki pikiran sama sekali dan Anda melampaui kebahagiaan dan
penderitaan. Itu akan terjadi pada saat akhir, ketika Anda pergi setelah
melunasi rekening Anda dan berada dalam tahapan melampaui kebahagiaan dan
penderitaan, di atas sana. Anda tidak akan memiliki pikiran pada waktu itu. Pada
saat itu, Anda akan ada dalam tahapan melampaui karma dan karma netral. Di sini,
Anda pasti akan memiliki pikiran karena Anda telah menjadi instrumen untuk
menyucikan seluruh dunia. Jadi, Anda pasti akan memiliki pikiran suci mengenai
itu. Di zaman emas, karena Anda memiliki pikiran suci, pikiran bukan hanya
pikiran; selagi melakukan perbuatan, Anda tidak menciptakan ikatan karma. Apakah
Anda mengerti? Hanya Tuhanlah yang mampu menjelaskan falsafah karma, karma
netral, dan karma berdosa kepada Anda. Beliau sendirilah Yang Esa, yang mampu
membebaskan kita dari dosa, dan oleh karenanya, Beliau mengajar kita pada zaman
peralihan. Oleh karena itu, anak-anak, berilah banyak perhatian pada diri Anda
sendiri. Teruslah mengamati rekening karma Anda. Anda telah datang ke sini untuk
melunasi utang karma Anda. Jangan sampai Anda datang ke sini kemudian terus
menciptakan lebih banyak utang karma sehingga harus mengalami hukuman. Hukuman
dalam penjara rahim, bukanlah hal kecil. Karena inilah, Anda harus melakukan
banyak upaya. Tujuan sangatlah tinggi, dan karena itu, Anda harus maju dengan
waspada. Anda pasti harus menaklukkan pikiran berdosa. Sejauh mana Anda sudah
menaklukkan pikiran berdosa? Sejauh mana Anda selalu berada dalam tahapan bebas
dari pikiran, yaitu dalam tahapan melampaui kebahagiaan dan kesengsaraan? Anda
bisa mengetahui ini sendiri. Mereka yang tidak mampu mengetahui ini sendiri,
bisa bertanya kepada Mama dan Baba, karena Anda adalah pewaris mereka, jadi
mereka bisa memberi tahu Anda. Dengan tahapan bebas dari pikiran biasa, Anda
bukan saja mampu mencegah dosa Anda sendiri, tetapi juga dosa-dosa jiwa berdosa
yang lain, sehingga orang yang terpengaruh oleh sifat buruk nafsu birahi, yang
datang ke hadapan Anda, tidak akan memiliki pikiran berdosa. Ketika orang datang
ke hadapan patung dewa-dewi, mereka menjadi tenang. Sama halnya, Anda adalah
devi-devta dalam wujud tersamar. Tidak ada orang dengan pikiran tidak suci bisa
datang ke hadapan Anda; jika Anda berdiri di sana dengan yogyukt, bahkan jika
ada orang-orang yang terpengaruh sifat buruk nafsu birahi dengan pikiran yang
sedemikian rupa, mereka tidak bisa menyerang Anda. Lihatlah, anak-anak, Anda
telah datang ke sini kepada Tuhan untuk memberi Beliau kurban persembahan
sifat-sifat buruk, tetapi ada di antara Anda yang belum melakukan kurban ini
dengan akurat. Yoga mereka tidak terhubung dengan Tuhan. Sepanjang hari, yoga
intelek mereka terus mengembara; artinya, mereka belum berkesadaran jiwa. Karena
berkesadaran badan, mereka terpengaruh oleh sifat-sifat orang lain, sehingga
mereka tidak mampu memenuhi tanggung jawab cinta kasih mereka kepada Tuhan.
Artinya, mereka tidak bisa mengklaim hak untuk melakukan pelayanan bagi Tuhan.
Mereka yang mengambil pelayanan dari Tuhan, dan kemudian melayani orang lain,
yaitu mereka yang membuat orang yang tidak suci menjadi suci, adalah anak-anak
Beliau yang sejati dan teguh (pukka). Mereka menerima status yang sangat tinggi.
Sekarang, Tuhan sendiri telah datang dan menjadi Ayah Anda. Jika Anda
menciptakan pikiran lain, karena tidak mengenali Sang Ayah dalam wujud yang
biasa, itu berarti menuju kehancuran. Waktunya sekarang akan tiba ketika 108
Sungai Gangga pengetahuan akan mencapai tahapan sempurna mereka, tetapi mereka
yang belum belajar sama sekali, hanya akan merusak diri mereka sendiri.
Pahamilah ini dengan teguh, Baba yang Janijananhar (Yang Esa yang mengetahui
segala sesuatu dalam diri setiap orang) pasti mengawasi segalanya mengenai
mereka yang secara diam-diam melakukan perbuatan salah dalam yagya. Beliau
kemudian menyentuh Brahma Baba, wujud jasmani Beliau, agar dia memperingatkan
mereka. Jadi, Anda tidak boleh menyembunyikan apa pun. Bahkan seandainya ada
kesalahan yang dilakukan, dengan memberi tahu Baba mengenai itu, Anda akan
dilindungi di masa depan. Oleh karena itu, anak-anak, selalulah waspada!
Anak-anak, Anda masing-masing harus mengenal diri sendiri terlebih dahulu,
“Siapakah saya? Apa hakikat saya?” Ketika Anda mengatakan, “Saya,” itu tidak
mengacu kepada badan, melainkan jiwa. Dari mana saya sang jiwa berasal? Anak
siapa saya? Ketika sang jiwa tahu, bahwa saya, sang jiwa, adalah anak Sang Ayah
Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, akan ada kebahagiaan dalam
mengingat Sang Ayah. Anak-anak mengalami kebahagiaan ketika mereka tahu
pekerjaan ayah mereka. Ketika seorang anak masih kecil dan tidak tahu pekerjaan
ayahnya, tidak ada kebahagiaan sebanyak itu. Setelah sang anak tumbuh lebih
dewasa, dia tahu pekerjaan ayahnya, jadi intoksikasi atau kebahagiaan itu
meningkat. Jadi, terlebih dahulu, ketahuilah pekerjaan Beliau, siapa Baba, dan
di mana Beliau berada? Ketika Anda mengatakan bahwa sang jiwa akan melebur ke
dalam diri Beliau, itu berarti bahwa sang jiwa bisa musnah, lalu siapa yang akan
memiliki kebahagiaan mengenai itu? Anda harus menanyakan kepada murid baru yang
datang kepada Anda, “Apa yang Anda pelajari di sini? Status apa yang akan Anda
terima melalui itu?” Mereka, yang belajar di universitas duniawi, memberi tahu
Anda bahwa mereka akan menjadi dokter atau insinyur. Jadi, Anda tentu memiliki
keyakinan bahwa mereka sungguh-sungguh mempelajari itu. Di sini juga,
murid-murid mengatakan bahwa ini adalah dunia penderitaan, yang disebut neraka,
yaitu dunia iblis. Lawannya adalah surga, yang disebut dunia devi-devta, surga.
Semua orang tahu ini, karena Anda bisa memahami bahwa ini bukanlah surga; ini
adalah neraka, yaitu dunia penderitaan. Ini adalah dunia jiwa-jiwa berdosa, dan
inilah sebabnya, mereka memanggil Beliau, “Bawalah kami ke dunia dermawan.”
Anak-anak yang belajar di sini tahu bahwa Baba sekarang membawa mereka ke dunia
itu. Murid-murid baru yang datang ke sini, harus bertanya kepada Anda anak-anak;
mereka harus belajar dari Anda. Anda bisa memberi tahu mereka peran Sang
Pengajar dan peran Sang Ayah. Sang Ayah tidak akan duduk dan memuji diri Beliau
sendiri. Apakah seorang pengajar memuji dirinya sendiri? Murid-murid akan
mengatakan bahwa pengajar ini seperti ini. Inilah sebabnya ada ungkapan,
“Murid-murid menunjukkan guru mereka.” Anda anak-anak telah belajar kursus ini,
jadi tugas Andalah untuk menjelaskan kepada orang-orang baru yang datang. Apakah
seorang pengajar yang mengajar murid-murid untuk meraih gelar sarjana atau
magister akan mengajarkan baca-tulis kepada murid-murid baru? Ada murid-murid
yang sangat pandai dan mereka juga mengajar orang lain. Sang ibu guru telah
diingat untuk itu. Dia adalah ibu pertama agama devi-devta yang disebut
Jagadamba. Ada banyak pujian untuk sang ibu. Di Benggala, ada empat dewi: Kali,
Durga, Saraswati, dan Lakshmi, yang sangat banyak dipuja. Orang harus tahu peran
dari keempat dewi itu. Sebagai contoh, Lakshmi adalah Dewi Kekayaan. Dia dahulu
memerintah di sini dan kemudian pergi. Akan tetapi, nama Kali, Durga, dan
sebagainya, diberikan untuk orang ini. Jika ada empat ibu (dewi), harus ada juga
empat (dewa) pasangannya. Narayana, pasangan Lakshmi, sangat terkenal. Siapa
pasangan Kali? (Shankar). Namun, Shankar ditunjukkan sebagai pasangan Parwati.
Parwati bukan Kali. Ada banyak yang memuja Kali. Mereka mengingat para dewi itu,
tetapi mereka tidak tahu mengenai pasangannya. Kali harus memiliki pasangan atau
Ayah, tetapi tak seorang pun mengetahui itu. Anda harus menjelaskan bahwa hanya
ada satu dunia ini, yang pada suatu titik tertentu dalam waktu, menjadi dunia
penderitaan, yaitu neraka, dan dunia yang sama itu kemudian menjadi surga di
zaman emas. Lakshmi dan Narayana dahulu memerintah dunia ini di zaman emas.
Tidak ada surga di alam halus di mana ada wujud halus Lakshmi dan Narayana.
Patung-patungnya ada di sini, jadi mereka pasti dahulu memerintah di sini dan
pergi. Seluruh sandiwara berlangsung di dunia fisik. Sejarah dan geografi juga
mengenai dunia fisik. Tidak ada sejarah dan geografi alam halus. Akan tetapi,
Anda harus mengesampingkan segalanya, dan terlebih dahulu mengajar murid-murid
baru mengenai Alpha dan beta. Alpha adalah Tuhan; Beliau adalah Jiwa Yang Maha
Tinggi. Sebelum mereka mengerti ini sepenuhnya, cinta kasih mereka untuk Tuhan
tidak akan terbangkitkan dan mereka tidak memiliki kebahagiaan itu. Ini karena,
pertama-tama, hanya jika mereka mengenal Tuhan, barulah mereka juga bisa
mengetahui peran Beliau dan memiliki kebahagiaan itu. Jadi, ada kebahagiaan
dalam memahami aspek yang pertama ini. Tuhan selalu bahagia, Beliaulah Yang Maha
Bahagia. Kita semua adalah anak-anak Beliau, jadi mengapa kita tidak memiliki
kebahagiaan itu? Mengapa tidak ada perasaan kebahagiaan yang meluap-luap? Saya
adalah putra Tuhan, saya adalah master dewata yang selalu bahagia. Bila tidak
ada kebahagiaan itu, itu membuktikan Anda tidak menyadari diri Anda sebagai
putra Tuhan. Tuhan selalu bahagia, tetapi saya tidak bahagia karena saya tidak
mengenal Sang Ayah. Ini adalah hal yang sangat sederhana. Bukannya mendengarkan
pengetahuan ini, ada orang yang lebih senang kedamaian, karena ada banyak yang
tidak akan mampu mempelajari pengetahuan ini. Tidak ada cukup waktu. Bahkan jika
mereka hanya mengerti Alpha dan tetap hening, itu pun bagus. Sebagai contoh,
bahkan saniyasi pun pergi ke gunung dan duduk di gua mengingat Tuhan. Sama
halnya, jika Anda mengingat Sang Ayah Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa Yang Maha
Tinggi, Sang Cahaya Yang Tertinggi, itu juga bagus. Bahkan para saniyasi mampu
hidup suci dengan mengingat Beliau. Akan tetapi, mereka tentu tidak akan bisa
mengingat Beliau jika mereka tetap tinggal di rumah. Keterikatan terhadap
anak-anak mereka dan sebagainya, akan menarik mereka. Inilah sebabnya mereka
menanggalkan segalanya. Mereka menjadi suci, jadi ada kebahagiaan dalam hal itu.
Para saniyasi adalah yang terbaik. Adi Dewa juga menjadi seorang saniyasi, bukan?
Di seberang Kuil Dilwala adalah Kuil Adi Dewa di mana dia ditunjukkan melakukan
tapasya. Dalam Gita juga, dikatakan, “Tanggalkanlah semua agama jasmani.” Ketika
orang-orang itu pergi, dan melakukan penanggalan, mereka menjadi jiwa agung.
Menyebut orang yang berumah tangga sebagai jiwa agung tidaklah benar. Tuhan
telah datang dan menginspirasi Anda untuk melakukan penanggalan. Orang melakukan
penanggalan demi kebahagiaan. Jiwa-jiwa agung tidak pernah menjadi tidak bahagia.
Ada raja-raja yang juga menanggalkan segalanya, jadi mereka melemparkan mahkota
mereka dan sebagainya. Sebagai contoh, Raja Gopichand menanggalkan segalanya.
Oleh karena itu, pasti ada kebahagiaan dalam hal itu. Achcha.
Kepada anak-anak
yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah
ditemukan kembali, cinta kasih, ingatan, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang
Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.
Intisari untuk
dharna:
1. Jangan
melakukan perbuatan salah secara diam-diam. Jangan menyembunyikan apa pun dari
BapDada. Selalulah sangat, sangat waspada.
2. Murid menunjukkan
master. Ajarilah orang lain apa yang telah Anda pelajari. Anda adalah anak-anak
dari Tuhan yang selalu bahagia; selalulah alami kebahagiaan yang tanpa batas
dengan kesadaran ini.
Berkah:
Semoga Anda
senantiasa menang dan tanpa kekhawatiran seperti Vishnu dengan menjadikan ular
sifat-sifat buruk sebagai tempat tidur Anda.
Vishnu, yang
digambarkan di atas tempat tidur ular, adalah memorial tentang kehidupan yogi
yang mudah (sahaj yogi) dari Anda jiwa-jiwa pemenang. Bahkan ular sifat-sifat
buruk pun mudah dikendalikan dengan yoga. Anak-anak yang meraih kemenangan atas
ular sifat-sifat buruk dan menjadikannya tempat tidur yang nyaman, akan
senantiasa bahagia dan tanpa kekhawatiran seperti Vishnu. Jadi, teruslah
munculkan ke hadapan Anda, sosok diri sebagai jiwa yang telah mengendalikan
sifat-sifat buruk, dan yang memiliki semua hak. Anda, sang jiwa, berada dalam
tahapan istirahat yang konstan dan tanpa kekhawatiran.
Slogan:
Dengan
keseimbangan antara menjadi anak dan menjadi master, wujudkan rencana Anda
menjadi bentuk yang nyata.
Sinyal Avyakt:
Sekarang Milikilah Kepedulian Mendalam untuk Menjadi Komplet dan Karmateet
Berikan sinyal
kekuatan Anda kepada setiap organ fisik Anda, maka Anda akan mampu
menggerakkannya sesuai keinginan Anda dengan sinyal tersebut. Jadilah penakluk
organ fisik dengan cara ini, dan Anda akan mampu menjadi penakluk unsur alam,
duduklah dalam tahapan karmateet, dan menjadi penguasa kerajaan dunia. Setiap
organ fisik Anda akan terus bekerja, sambil berkata, "Baik, Tuanku", "Siap,
Tuanku". Ketika organ fisik Anda senantiasa menyambut Anda sebagai penguasa
kerajaan, yaitu, ketika mereka terus memberi hormat kepada Anda, Anda akan mampu
menjadi karmateet.