26.06.25 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, Anda kini harus menoleransi pujian dan fitnahan, penghormatan dan
penghinaan, kebahagiaan dan kesengsaraan. Hari-hari kebahagiaan Anda sekarang
sudah dekat.
Pertanyaan:
Peringatan
apa yang Sang Ayah berikan kepada anak-anak Brahma?
Jawaban:
Anak-anak,
jangan pernah merajuk terhadap Sang Ayah. Jika Anda merajuk terhadap Sang Ayah,
Anda juga merajuk terhadap keselamatan Anda. Sang Ayah memperingatkan Anda,
“Mereka yang merajuk akan menanggung hukuman berat. Jika Anda merajuk terhadap
satu sama lain atau terhadap anak Brahma yang menjadi pengajar Anda, Anda tidak
bisa menjadi bunga, melainkan duri. Jadi, selalulah sangat waspada tentang hal
ini.”
Lagu:
Bersabarlah,
wahai, jiwa! Hari-hari kebahagiaanmu akan segera tiba.
Om Shanti.
Anda,
anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang
ditemukan kembali, mendengar lagu itu. Segala kesengsaraan Anda dari banyak
kelahiran semestinya sudah terhapus sekarang. Anda mendengar lirik itu di dalam
lagu tadi. Anda tahu bahwa peran kesengsaraan Anda kini sedang berakhir dan
bahwa peran kebahagiaan Anda akan dimulai. Mereka, yang tidak memahami hal ini
dengan jelas, pasti mengalami kesengsaraan mengenai suatu hal atau yang lain.
Bahkan sesudah datang kepada Baba di sini, mereka pasti merasakan kesengsaraan
tentang hal tertentu atau yang lain. Baba paham bahwa banyak anak pasti
mengalami kesulitan. Saat orang-orang pergi berziarah, kadang mereka menjumpai
kerumunan orang banyak, kadang kehujanan, dan kadang bahkan menghadapi badai.
Para pemuja sejati berkata, “Apa masalahnya? Bukankah kita pergi menghadap Tuhan?”
Mereka menempuh perziarahan itu dengan mengira bahwa mereka sedang pergi
menghadap Tuhan. Manusia memiliki banyak dewa. Mereka yang sangat teguh dalam
keyakinan mereka berkata, “Tak jadi masalah. Lagi pula, selalu ada rintangan
dalam melakukan perbuatan baik.” Mereka tidak mungkin berbalik arah. Ada
orang-orang yang berbalik arah. Kadang, ada rintangan, kadang tidak. Sang Ayah
berkata, “Anak-anak, ini adalah perziarahan Anda.” Anda mengatakan bahwa Anda
pergi menghadap Sang Ayah yang tak terbatas. Sang Ayah membuang kesengsaraan
semua jiwa. Anda memiliki keyakinan ini. Lihatlah betapa banyaknya kerumunan
orang yang datang ke Madhuban dewasa ini. Baba sangat peduli karena pasti ada
banyak anak yang menghadapi kesulitan. Sebagian dari mereka bahkan harus tidur
di lantai. Baba tidak ingin anak-anak-Nya tidur di lantai. Akan tetapi, sesuai
dengan drama, ada kerumunan besar orang, sama seperti di siklus yang lalu juga
ada kerumunan besar orang, dan ini akan terulang kembali. Jangan merasa tidak
bahagia karena ini. Anda tahu bahwa di antara mereka yang belajar, ada yang akan
menjadi raja, dan ada yang akan menjadi orang miskin. Ada yang akan meraih
status tinggi dan ada yang menerima status rendah, tetapi mereka semua pasti
akan bahagia. Baba juga tahu bahwa ada beberapa anak yang begitu lemah, sehingga
mereka tidak sanggup menoleransi apa pun. Jika mereka harus menghadapi kesulitan
apa pun, mereka berkomentar, “Tidak ada gunanya kita datang kemari.” Atau,
mereka mengatakan bahwa anak Brahma yang menjadi pengajar mereka telah memaksa
mereka untuk datang kemari. Bahkan, ada anak-anak yang mengatakan bahwa anak
Brahma yang menjadi pengajar mereka sudah menjebak mereka tanpa alasan. Mereka
tidak sepenuhnya menyadari bahwa mereka telah datang ke Universitas Dunia ini.
Dengan mempelajari studi ini sekarang, ada yang akan menjadi raja, tetapi ada
juga yang akan menjadi orang miskin di kemudian hari. Namun, ada perbedaan
bagaikan siang dan malam antara raja dan orang miskin di sini dibandingkan raja
dan orang miskin di sana. Di sini, baik orang miskin maupun raja-raja, semuanya
tidak bahagia. Di sana, semuanya selalu bahagia. Dunia di sini tidak suci dan
penuh sifat buruk. Sang Ayah menjelaskan, “Bahkan seandainya seseorang memiliki
begitu banyak harta di sini, semua itu akan menjadi debu.” Bahkan badan-badan
ini pun akan hancur. Namun, jiwa tidak bisa menjadi debu. Meskipun ada banyak
orang kaya seperti Birla, mereka tidak menyadari bahwa dunia lama ini sekarang
akan berubah. Andaikan mereka menyadarinya, mereka pasti segera datang kemari.
Mereka pasti mengatakan bahwa Tuhan sudah datang kemari. Pada akhirnya, ke mana
lagi mereka bisa pergi? Tidak ada seorang pun yang bisa menerima keselamatan
tanpa Sang Ayah. Jika ada anak yang merajuk, bisa dikatakan bahwa dia merajuk
terhadap keselamatannya sendiri. Ada banyak anak yang terus merajuk, kemudian
jatuh, dengan cara ini. Ada jiwa-jiwa yang tadinya takjub saat mendengar
pengetahuan ini. Mereka memiliki keyakinan yang besar. Ada yang yakin bahwa
benar-benar tidak ada jalan lain kecuali jalan ini. Hanya melalui inilah Anda
bisa menerima warisan kedamaian dan kebahagiaan. Mustahil Anda bisa menemukan
kedamaian dan kebahagiaan tanpa Baba. Anda hanya bisa menikmati kebahagiaan jika
Anda memiliki banyak harta. Terkandung kebahagiaan dalam memiliki kekayaan. Di
sana, di alam jiwa, semua jiwa tinggal dalam keheningan. Ada beberapa anak yang
mengatakan bahwa seandainya mereka tidak perlu melakonkan peran, mereka pasti
tetap tinggal di sana sepanjang masa. Akan tetapi, itu tidak terjadi dengan
berkata demikian. Anda anak-anak sudah diberi tahu bahwa sandiwara ini telah
ditakdirkan. Ada banyak anak yang menyimpan keraguan tentang sesuatu atau yang
lain, kemudian pergi. Mereka merajuk, entah dengan pengajar mereka atau terhadap
satu sama lain, lalu berhenti belajar. Anda sekarang telah datang kemari untuk
menjadi bunga. Anda merasa bahwa Anda benar-benar sedang berubah dari duri
menjadi bunga. Anda benar-benar harus menjadi bunga. Ada beberapa anak yang
menyimpan suatu keraguan atau yang lain dan berkata, “Si ini/si itu berbuat
begini/begitu. Dia seperti ini/seperti itu. Jadi, saya tidak mau datang kemari
lagi.” Mereka merajuk dan pergi serta tinggal di rumah. Baba berkata, “Silakan
merajuk terhadap siapa pun yang lain, tetapi jangan pernah merajuk terhadap Sang
Ayah Yang Esa.” Baba memberikan peringatan ini kepada Anda: “Hukumannya sangat
berat.” Hukuman apa pun yang Anda terima dalam rahim, Anda akan terlebih dahulu
menerima penglihatan ilahi tentang perbuatan yang Anda lakukan. Tidak mungkin
hukuman dijatuhkan tanpa terlebih dahulu memberikan penglihatan ilahi kepada
Anda. Sama halnya, Anda juga akan menerima penglihatan ilahi tentang masa
sekarang dan seperti apa Anda bertengkar dan berkelahi dengan seseorang selagi
mempelajari studi ini, kemudian merajuk dan berhenti belajar. Anda anak-anak
benar-benar paham bahwa Anda harus belajar dengan Sang Ayah. Jangan pernah
berhenti belajar. Anda belajar di sini untuk berubah dari manusia biasa menjadi
manusia ilahi. Anda datang kemari untuk bertemu Sang Ayah Yang Maha Tinggi.
Kadang, ada lebih banyak anak yang datang (melebihi ekspektasi). Jadi, sesuai
dengan drama, timbul kesulitan. Beberapa anak menghadapi banyak badai, seperti:
“Saya tidak menerima ini/itu. Saya tidak mendapatkan ini/itu.” Semua itu bukan
apa-apa. Pada saat ajal menjemput, orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan
ini akan bertanya, “Kejahatan apa yang saya lakukan sehingga mereka membunuh
saya tanpa alasan?” Babak yang dipentaskan pada saat terakhir disebut “adegan
pertumpahan darah tanpa sebab”. Bom-bom akan mendadak dijatuhkan dan banyak
orang akan mati. Bukankah itu pertumpahan darah tanpa sebab? Orang-orang tanpa
pengetahuan ini akan memanggil-manggil dalam penderitaan. Anda anak-anak menjadi
begitu bahagia karena Anda paham bahwa dunia ini harus dihancurkan. Andaikan
semua agama yang lain tidak dihancurkan, bagaimana mungkin agama yang sejati
bisa didirikan? Di zaman emas, hanya ada satu agama ilahi yang asli dan abadi.
Apa yang diketahui orang tentang apa yang dahulu ada pada permulaan zaman emas?
Ini adalah zaman peralihan yang paling penuh berkah. Sang Ayah telah datang
kemari untuk menjadikan Anda semua sebagai manusia-manusia terluhur. Beliaulah
Sang Ayah dari semua jiwa. Anda sekarang mengetahui tentang drama ini. Tidak
semua jiwa bisa memasuki zaman emas. Bermiliar-miliar jiwa itu tidak semuanya
bisa memasuki zaman emas. Semua persoalan ini merupakan rincian. Ada banyak anak
perempuan yang tidak memahami apa pun di sini. Mereka begitu terbiasa dengan
segala sesuatu yang berasal dari jalan pemujaan, sehingga pengetahuan ini tidak
bisa melekat dalam intelek mereka. Mereka memiliki kebiasaan melakukan pemujaan.
Mereka berkata, “Apa yang tidak sanggup Tuhan lakukan? Beliau bahkan mampu
menghidupkan kembali orang yang sudah mati.” Ada beberapa orang yang datang
kepada Baba dan berkata, “Si ini/si itu menghidupkan orang mati. Jadi, tidak
sanggupkah Tuhan melakukan ini?” Ketika ada yang melakukan sesuatu yang baik,
orang-orang mulai memujinya. Kemudian, orang itu akan memperoleh ribuan pengikut.
Hanya ada sangat sedikit orang yang datang kemari kepada Anda. “Andaikan Tuhan
benar-benar mengajar Anda, mengapa jumlah Anda begitu sedikit?” Ada banyak orang
yang mengatakan hal-hal semacam itu kepada Anda. Ah, ya! Namun, di sini, Anda
harus mati. Di sana, Anda hanya menyenangkan telinga Anda. Orang-orang itu duduk
dan membacakan Gita dengan penuh kegemilangan. Para pemuja mendengarkan mereka.
Di sini, Anda bukan menyenangkan telinga. Anda sekadar diberi tahu untuk
mengingat Sang Ayah. Istilah “Manmanabhawa” juga disebutkan di dalam Gita.
Ingatlah Sang Ayah, maka dosa-dosa Anda akan terhapus. Baba berkata, “Baiklah,
bahkan seandainya Anda merajuk terhadap anak Brahma yang menjadi pengajar, atau
terhadap center Anda, setidak-tidaknya, lakukanlah ini: akhirilah semua koneksi
dengan semua orang yang lain, sadarilah diri Anda sebagai jiwa, dan ingatlah
Sang Ayah Yang Esa. Sang Ayah adalah Sang Penyuci. Itu saja!” Cukup ingatlah
Sang Ayah terus-menerus. Teruslah memutar chakra kesadaran diri. Bahkan
seandainya Anda hanya mengingat sebanyak ini, Anda benar-benar bisa pergi ke
surga. Akan tetapi, Anda hanya bisa menerima status tinggi di surga sesuai
dengan upaya yang Anda lakukan sekarang. Rakyat juga harus diciptakan. Jika
tidak, atas siapa Anda akan memerintah? Mereka yang begitu banyak berupaya akan
mengklaim status tinggi. Orang-orang begitu banyak berpikir keras demi mengklaim
status tinggi. Tidak ada seorang pun yang bisa hidup tanpa berupaya. Anda
anak-anak paham bahwa Yang Maha Tinggi adalah Sang Ayah, Sang Penyuci. Sekalipun
orang-orang menyanyikan pujian ini bagi Beliau, mereka tidak memahami maknanya.
Bharata dahulu begitu kaya raya. Di masa Bharata dahulu adalah surga, itu adalah
keajaiban dunia. Tujuh keajaiban dunia sekarang ini adalah milik Maya. Dari
keseluruhan drama, yang tertinggi adalah surga dan yang terendah adalah neraka.
Anda sekarang telah datang kepada Sang Ayah. Anda tahu bahwa Baba kita yang
manis membawa kita ke destinasi yang tertinggi. Siapa yang bisa melupakan Beliau?
Bahkan selagi Anda pergi ke suatu tempat, ingatlah satu hal saja: “Ingatlah Sang
Ayah!” Hanya Beliaulah yang memberi Anda shrimat. Tuhanlah yang berbicara, bukan
Dewa Brahma. Sang Ayah yang tak terbatas bertanya kepada Anda, “Anak-anak, Saya
pergi sesudah menjadikan Anda begitu kaya raya. Jadi, bagaimana Anda kemudian
menjadi begitu merosot?” Namun, beberapa anak mendengarkan seakan-akan mereka
tidak memahami apa pun. Jadi, anak-anak sedemikian rupa menghadapi kesulitan.
Anda harus menoleransi pujian dan fitnahan, penghormatan dan penghinaan,
kebahagiaan dan kesengsaraan. Lihatlah orang-orang di sini: mereka tidak perlu
waktu lama untuk melemparkan batu, bahkan kepada Perdana Menteri. Ada ungkapan
bahwa mahasiswa adalah darah baru. Mereka begitu banyak dipuji. Mereka mengira
bahwa anak-anak itu adalah darah baru generasi mendatang. Namun,
mahasiswa-mahasiswa itu jugalah yang mengakibatkan kesengsaraan: mereka membakar
kampus, mereka tak henti-hentinya menghina semua orang. Sang Ayah menjelaskan
seperti apa kondisi dunia sekarang ini. Apa yang bisa Anda katakan tentang aktor
di dalam suatu drama yang tidak mengetahui permulaan, pertengahan, maupun akhir
drama itu, atau siapa aktor-aktor utamanya dan sebagainya? Anda harus mengetahui
biografi Yang Esa, Sang Aktor yang terbesar. Mereka tidak mengetahui apa pun
tentang peran yang dilakonkan oleh Brahma, Vishnu, dan Shankar, maupun
peran-peran yang dilakonkan oleh para pendiri agama-agama utama. Orang-orang
yang berkeyakinan buta menyebut mereka semua sebagai pemimpin. Seorang guru
adalah orang yang memberikan keselamatan. Sang Pemberkah Keselamatan bagi semua
jiwa hanyalah Sang Ayah Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, Yang Esa.
Beliau juga Sang Guru Yang Maha Tinggi. Beliau jugalah yang memberikan
pengetahuan ini kepada Anda, anak-anak. Semua pendiri yang lain hanya datang
untuk mendirikan agama. Yang Esa, yang melaksanakan pendirian dan penghancuran,
disebut sebagai Sang Guru. Sang Ayah berkata, “Sayalah Sang Kematian Besar. Satu
agama akan didirikan dan semua agama yang lain berakhir.” Berarti, segala
sesuatu akan dipersembahkan ke dalam api persembahan pengetahuan ini. Nantinya,
tidak akan ada lagi peperangan, dan tidak akan ada lagi api persembahan. Anda
sekarang mengetahui keseluruhan dari permulaan, pertengahan, dan akhir dunia ini.
Semua orang yang lain sekadar mengatakan, “Neti, neti (bukan ini, bukan itu)!”
Anda tidak berkata demikian. Tidak ada orang lain yang mampu menjelaskan ini
kepada Anda, kecuali Sang Ayah. Jadi, Anda anak-anak harus merasakan kebahagiaan
besar. Akan tetapi, Maya menentang Anda sedemikian sengitnya sehingga dia
mengakhiri ingatan Anda. Anda anak-anak harus menoleransi kebahagiaan dan
kesengsaraan, juga penghormatan dan penghinaan. Sebenarnya, tidak ada seorang
pun di sini yang dihina. Jika ada sesuatu yang terjadi, laporkan kepada Sang
Ayah. Jika Anda tidak melaporkannya, Anda mengumpulkan dosa. Jika Anda memberi
tahu Sang Ayah mengenainya, mereka bisa dengan sangat cepat diperingatkan.
Jangan menyembunyikan apa pun dari Sang Ahli Bedah. Beliaulah Sang Ahli Bedah
Agung. Beliau menyuntik Anda dengan pengetahuan ini. Ini juga disebut salep
pengetahuan. Pengetahuan ini juga disebut kajal (perona mata) pengetahuan. Di
sini tidak ada sihir dan semacamnya. Sang Ayah berkata, “Saya telah datang untuk
menunjukkan jalan kepada Anda untuk berubah dari tidak suci menjadi suci. Jika
Anda tidak menjadi suci, Anda tidak bisa meresapkan apa pun.” Dosa-dosa
dilakukan akibat sifat buruk nafsu birahi. Anda harus menaklukkan sifat buruk
nafsu birahi. Jika Anda sendiri menuruti sifat buruk nafsu birahi, Anda tidak
bisa memberi tahu orang lain untuk tidak menurutinya. Itu akan menjadi dosa
besar. Sang Ayah menceritakan kisah tentang seorang pandit yang mengatakan,
“Rapalkanlah Rama, Rama, maka Anda akan bisa menyeberangi samudra.” Orang-orang
mengira bahwa itu mengacu kepada samudra fisik. Namun, sebagaimana Anda tidak
bisa mencapai tingginya langit dan dalamnya samudra, demikian juga unsur brahm
tak berujung. Di sini, orang-orang berupaya untuk pergi menjangkau kedalaman
segala sesuatu, sedangkan di sana, mereka sama sekali tidak perlu berupaya. Di
sini, betapa pun jauhnya mereka pergi mengarungi angkasa raya, mereka tetap
harus kembali ke bumi. Jika mereka tidak punya cukup bahan bakar, bagaimana
mereka bisa kembali? Itulah kesombongan ekstrem kaum ilmuwan. Mereka akan
mendatangkan penghancuran melalui hal-hal itu. Memang, pesawat terbang bisa
mendatangkan kebahagiaan, tetapi itu juga bisa mengakibatkan penderitaan ekstrem.
Achcha.
Kepada Anda,
anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang
telah ditemukan kembali, terimalah cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari
Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak
rohani.
Intisari untuk
dharna:
1. Jangan
berhenti belajar, apa pun alasannya. Hukumannya sangat berat. Jadi, untuk
menghindarkan diri dari hukuman itu, akhirilah semua koneksi yang lain dan
ingatlah Sang Ayah Yang Esa. Jangan merajuk.
2. Hanya Sang Ayah
Yang Esalah yang memberi Anda suntikan atau salep pengetahuan ini. Jangan
menyembunyikan apa pun dari Sang Ahli Bedah Abadi. Dengan memberi tahu Sang
Ayah, Anda akan sangat cepat diperingatkan.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi sangat beruntung dengan memiliki badan yang sehat, mental yang bahagia,
dan kekayaan pengetahuan ini.
Pada zaman peralihan,
saat Anda terus-menerus stabil dalam tahapan asli Anda, penderitaan karma Anda
berubah dari salib menjadi duri, dan penyakit (roga) badan Anda berubah menjadi
yoga, sehingga Anda senantiasa sehat. Karena stabil dalam “Manmanabhawa”,
tambang kebahagiaan Anda terus-menerus penuh; inilah sebabnya, Anda memiliki
mental yang bahagia, karena kekayaan pengetahuan Anda adalah kekayaan yang
terluhur. Unsur alam secara alami menjadi pelayan bagi jiwa-jiwa yang memiliki
kekayaan pengetahuan ini. Anda menjalin semua relasi dengan Yang Esa, Anda
menjalin koneksi dengan angsa-angsa suci; jadi, Anda dengan sendirinya memiliki
berkah menjadi jiwa-jiwa yang sangat beruntung.
Slogan:
Keseimbangan
antara ingatan dan pelayanan adalah gembok ganda.
Sinyal Avyakt:
Latihlah tahapan kesadaran jiwa, jadilah antarmukhi (introversi).
Sebagaimana Anda
memiliki kesadaran alami tentang wujud badan Anda sepanjang banyak kelahiran,
maka tidak bisakah Anda mengalami kesadaran tentang wujud asli Anda bahkan
sebentar saja? Selesaikanlah pelajaran pertama ini, maka Anda akan menjadi
instrumen untuk memberikan penglihatan ilahi kepada semua jiwa dengan tahapan
kesadaran jiwa Anda.